Kamis, 25 Juni 2009

PEARUNG KEKURANGAN AIR BERSIH, WARGA TERPAKSA PAKAI AIR KUBANGAN KERBAU


http://regarbrotherhoodnews.blogspot.com/

Kemarau panjang yang terjadi dalam dua bulan terakhir mulai memperlihatkan dampak buruk di Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Hal ini membuat warga kesulitan memperoleh air bersih. Diperkirakan sekitar 500 kepala keluarga (KK) kekurangan air bersih. Bahkan, sebagian dari mereka terpaksa menggunakan air bekas kubangan kerbau.

Kesulitan untuk mendapatkan air bersih sudah berlangsung sejak dua bulan lalu setelah sumur mongering. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan rumah lain, kecuali air minum, warga terpaksa menggunakan air bekas kubangan kerbau.

Kondisi ini sangat memprihatinkan karena program air besih yang dilakukan pemerintah setempat tidak berjalan baik. Warga kecewa karena pemerintah yang tidak mengambil kebijakan untuk membantu warga yang dilanda kekeringan. Air bersih yang seharusnya digunakan warga kini mulai tidak lancar (mellep).

“Air minum yang dibangun pemerintah kini bagai hidup segan mati tak mau sehingga tidak mencukupi kebutuhan air bersih warga Pearung. Saat ini untuk mendapatkan air bersih untuk diminum terpaksa mengambilnya dari Kecamatan Lintong Nihuta dengan menggunakan kenderaan, baik roda dua maupun kereta sorong. Untuk kebutuhan mandi, cuci, dan MCK, ya, warga terpaksa rebutan air dari kubangan kerbau,” ungkap R Siregar (37) kepada BATAKPOS, Sabtu (14/6), sambil meringis saat membayangkan derita penduduk desanya.

Kesulitan air bersih diduga akibat kerusakan hutan sekitar Peraung yang termasuk dalam DTA (Daerah Tangkapan Air) Danau Toba. Selain kerusakan hutan, daerah tersebut juga tepat berada di atas Danau Toba, hal ini terlihat dari debit air makin menyusut padahal daerah adalah sumber air.

Kini warga berharap agar Dinas Kehutanan setempat melakukan pengawasan secara ketat dan tidak lagi mengeluarkan izin eksploitasi penebangan kayu. Ditengarai, eksploitasi penebangan kayu membuat kesulitan air bersih seperti saat ini.

“Diharapkan pengusaha kayu yang mengantongi izin penebangan kayu di sekitar areal DTA Danau Toba hendaknya ditinjau kembali. Pemerintah seharusnya tanggap dengan kondisi ini sehingga bisa mensuplai air bersih dengan menggunakan kenderaan pemerintah. Jadi, kendaraan PDAM itu jangan hanya ditidurkan saja akan tetapi digunakan untuk membantu rakyat,” kecamnya. pol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda


saran anda