Jumat, 26 Juni 2009

* Home
* Advertising
* Email SIB
* TENTANG SIB

Surya Tour
Print This Post Print This Post
« Pemenang Tender Belum Diumumkan, Bahan Proyek PUD Karo 2009 Bernilai Rp3 Milyar Mulai Didrop
Ketua LPSH Sumbagut SP Sitompul SH, Putusan Mahkamah Agung Jangan Disalahartikan Memberhentikan Walikota/Wakil Walikota P Siantar »
PNS di Pemkab Humbahas Tak Ikut Apel Tambahan Penghasilannya Dikurangi Rp50.000 Per Hari * Uang Itu Dikembalikan ke Kas Daerah
Posted in Marsipature Hutanabe by Redaksi on Juni 26th, 2009

Doloksanggul (SIB)
Dalam rangka memotivasi kinerja PNS di Pemkab Humbang Hasundutan (Humbahas) dan tanggungjawab produktifitas serta kualitas pelayanan kepada masyarakat, kemudian sesuai dengan tugas pokok dan fungsi PNS maka dinilai perlu diberikan tambahan pengahasilan sesuai dengan PP RI No.58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah. Namun melihat buruknya disiplin PNS dalam mengikuti apel pagi dan apel sore, akhirnya Bupati Humbahas mengeluarkan Peraturan Bupati nomor 7 tahun 2009 tentang Tambahan Penghasilan PNS Pemerintah Kabupaten Humbahas.
Peraturan Bupati yang terdiri dari enam Bab ini dinilai sebahagian PNS sangat tidak relevan untuk diterapkan. Pasalnya pada Bab V pasal 6 point 1 dimaktubkan bahwa setiap PNS yang tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan atau melanggar ketentuan peraturan yang berlaku di bidang kepegawaian dapat dikurangi atau dihentikan dari pembayaran uang tambahan penghasilan sesuai dengan ketentuan. Bagi PNS yang tidak mengikuti apel pagi atau tidak hadir tanpa alasan maka akan dikurangi tambahan penghasilan Rp 25.000. Demikian halnya bagi PNS yang tidak mengikuti apel sore maka akan dikenakan pemotongan uang tambahan yang sama besarnya. Sedangkan bagi PNS yang tidak mengikuti apel pagi dan apel sore maka akan dipotong uang tambahannya Rp 50.000 per harinya.
Sementara bagi PNS yang telah dilakukan pemotongan uang tambahan uang tersebut akan dikembalikan ke kas daerah oleh bendahara pengeluaran SKPD yang bersangkutan. Demikianlah peraturan Bupati Humbang Hasundutan yang telah mulai diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2009.
Banyak PNS yang merasa dirugikan dengan dikeluarkannya peraturan ini. Pasalnya bukan masalah tidak mematuhi peraturan itu yang ditakuti akan tetapi sampai hari ini masih ada beberapa instansi yang diketahui sangat jarang melakukan apel pagi dan apel sore. Salah seorang PNS yang tidak berkenan disebutkan namanya mengatakan bahwa peraturan tersebut dinilai tidak mengandung azas keadilan. Karena selain banyak yang tidak melakukan apel baik pagi dan sore, beberapa pejabat daerah juga tidak rutin mengikuti apel tersebut.
Pengamatan SIB di lapangan setiap sore, peraturan Bupati Humbahas terkesan belum dilaksanakan dengan maksimal apalagi pada saat pimpinan di Pemkab Humbahas tidak berada di kantor seperti Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Belum diketahui secara pasti, apakah peraturan itu sudah dilaksanakan atau tidak. Karena ada yang mengatakan peraturan itu hanya sebatas sosialisasi.(T10/g)

PNS di Pemkab Humbahas Tak Ikut Apel Tambahan Penghasilannya Dikurangi Rp50.000 Per Hari * Uang Itu Dikembalikan ke Kas Daerah

Doloksanggul (SIB)
Dalam rangka memotivasi kinerja PNS di Pemkab Humbang Hasundutan (Humbahas) dan tanggungjawab produktifitas serta kualitas pelayanan kepada masyarakat, kemudian sesuai dengan tugas pokok dan fungsi PNS maka dinilai perlu diberikan tambahan pengahasilan sesuai dengan PP RI No.58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah. Namun melihat buruknya disiplin PNS dalam mengikuti apel pagi dan apel sore, akhirnya Bupati Humbahas mengeluarkan Peraturan Bupati nomor 7 tahun 2009 tentang Tambahan Penghasilan PNS Pemerintah Kabupaten Humbahas.
Peraturan Bupati yang terdiri dari enam Bab ini dinilai sebahagian PNS sangat tidak relevan untuk diterapkan. Pasalnya pada Bab V pasal 6 point 1 dimaktubkan bahwa setiap PNS yang tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan atau melanggar ketentuan peraturan yang berlaku di bidang kepegawaian dapat dikurangi atau dihentikan dari pembayaran uang tambahan penghasilan sesuai dengan ketentuan. Bagi PNS yang tidak mengikuti apel pagi atau tidak hadir tanpa alasan maka akan dikurangi tambahan penghasilan Rp 25.000. Demikian halnya bagi PNS yang tidak mengikuti apel sore maka akan dikenakan pemotongan uang tambahan yang sama besarnya. Sedangkan bagi PNS yang tidak mengikuti apel pagi dan apel sore maka akan dipotong uang tambahannya Rp 50.000 per harinya.
Sementara bagi PNS yang telah dilakukan pemotongan uang tambahan uang tersebut akan dikembalikan ke kas daerah oleh bendahara pengeluaran SKPD yang bersangkutan. Demikianlah peraturan Bupati Humbang Hasundutan yang telah mulai diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2009.
Banyak PNS yang merasa dirugikan dengan dikeluarkannya peraturan ini. Pasalnya bukan masalah tidak mematuhi peraturan itu yang ditakuti akan tetapi sampai hari ini masih ada beberapa instansi yang diketahui sangat jarang melakukan apel pagi dan apel sore. Salah seorang PNS yang tidak berkenan disebutkan namanya mengatakan bahwa peraturan tersebut dinilai tidak mengandung azas keadilan. Karena selain banyak yang tidak melakukan apel baik pagi dan sore, beberapa pejabat daerah juga tidak rutin mengikuti apel tersebut.
Pengamatan SIB di lapangan setiap sore, peraturan Bupati Humbahas terkesan belum dilaksanakan dengan maksimal apalagi pada saat pimpinan di Pemkab Humbahas tidak berada di kantor seperti Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Belum diketahui secara pasti, apakah peraturan itu sudah dilaksanakan atau tidak. Karena ada yang mengatakan peraturan itu hanya sebatas sosialisasi.(T10/g)

This entry was posted on Jumat, Juni 26th, 2009 at 07:06 and is filed under Marsipature Hutanabe. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. Both comments and pings are currently closed.
STMIK & AMIK LOGIKA
Wapres Batal ke Taput, Penandatanganan Prasasti Marga Siregar Tidak Jadi * Syukuran Keluarga Besar Perkumpulan Marga Siregar Tetap 18 Juli
Posted in Berita Utama by Redaksi on Juni 26th, 2009
Medan (SIB)Rencana kunjungan kerja Wapres Jusuf Kalla ke Taput, Sabtu (27/6) batal dan penandatanganan prasasti Tugu Monumen Marga Siregar se Dunia di Kecamatan Muara Taput tidak jadi dilaksanakan. Namun syukuran tetap dilaksanakan sesuai jadwal, Sabtu (18/7) di Muara.Batalnya kunker tersebut mengingat waktu yang sangat pendek ditambah dengan kesibukan Wapres dengan tugas kenegaraan dan jadwal kampanye Capres yang begitu padat.“Diberitahukan kepada seluruh kelurga besar Siregar se Dunia bahwa penandatanganan prasasti Tugu Marga Siregar tidak jadi dilaksanakan. Namun agenda syukuran di Muara tetap dilaksanakan sesuai jadwal 18 Juli di Muara,” ucap Presiden Perkumpulan Raja Siregar se Dunia Ir Haji Yusuf Siregar kepada wartawan, Senin (22/6) di Medan.Yusuf Siregar menjelaskan, syukuran ini dilaksanakan sehubungan telah selesainya dilaksanaka renovasi tugu. Sebagai ucapan syukur kepada Tuhan maka keluarga besar Siregar melaksanakan syukuran yang dihadiri pomparan Siregar Boru Bere se Dunia.Memang ada rencana Punguan Siregar mengundang Wapres menandatangani prasasti tugu marga Siregar, mengingat Jusuf Kalla akan kunker melihat daerah Pariwisata di Muara Taput.Kunker tersebut sifatnya kenegaraan, dimana Wapres menurut rencana akan datang bersama Menteri Kebudayaan dan pariwisata Jero Wacik mengunjungi daerah objek wisata si Pincur Hutaginjang, Pulau Sibandang Muara sekaligus melakukan penghijauan dan menabur bibit ikan ke Danau Toba.“Itulah rencana kunker Wapres, segala sesuatunya sudah kita persiapkan termasuk 1000 batang bibit pohon utuk penghijauan dan bibit ikan,” jelas Yusuf Siregar.Fokus utama Punguan Marga Siregar adalah doa syukuran itu, bukan kunjungan kerja Wapres. Karena rencana tersebut sudah dijadwalkan, sedangkan penandatanganan prasasti monumen tidak pernah direncanakan.“Penandatanganan prasasti oleh Wapres tidak ada dalam perencanaan. Andaikan Wapres jedi datang, acara syukuran tetap dilaksanakan 18 Juli karena itulah agenda yang paling utama,” ungkapnya.Lebih lanjut dikatakan Jusuf Kalla, marga Siregar ada di mana-mana sehingga punguan marga ini tidak boleh digiring ke arah yang bernuansa politik. Artinya, marga Siregar ada di tiga pasangan Capres/Cawapres sehingga mereka bebas mendukung dan memilih pilihan berdasarkan hati nuraninya. Untuk itu Perkumpulan marga Siregar tidak mengintervensi anggotanya atau menggiring Perkumpulan untuk mendukung salah satu pasangan calon.Perkumpulan marga Siregar bukan miilk parpol atau pasangan Capres tertentu dan tidak bernuansa politis, perkumpulan kami ini sifatnya netral, tidak boleh digiring ke sana-kemari, tegasnya. (M24/u)
This entry was posted on Jumat, Juni 26th, 2009 at 10:10 and is filed under Berita Utama. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. Both comments and pings are currently closed.
");
//-->



Berita Baru

Dinilai Beri Keterangan Palsu, Gelmok akan Gugat Saksi Anggota Polisi Hendra Pranata * Penasehat Hukum Nilai Saksi Hendra Pranata Tak Layak Jadi Saksi * Ingatan Saksi Anggota DPRDSU Rusli Batubara Terhadap Peristiwa 3 Februari Terputus-putus * Menurut Hakim Ketua Sutadi, Saksi Tidak Bisa Dikonfrontir dengan Saksi Lain * Penasehat Hukum Langsung Membaca 1 Pasal dalam KUHAP Itu Boleh

Posted in Berita Utama by Redaksi on Juni 26th, 2009

Salam
SALAM: Gelomok Samosir berjalan tenang sambil memberi salam kepada para pengunjung saat akan memasuki ruang sidang di Pengadilan Negeri Medan, Kamis (25/6). (Foto SIB/Jhon Manalu)

Medan (SIB)
Terdakwa insiden DPRDSU Gelmok Samosir akan menggugat saksi anggota polisi Hendra Pranata, karena dinilai memberi keterangan palsu di persidangan. Hal itu disampaikan Gelmok dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (25/6), yang dipimpin majelis hakim diketuai Sutadi.
Indikasi keterangan palsu tersebut, menurut Gelmok, saksi mengatakan hasil negosiasi antara pendemo salah satunya Gelmok, dengan seorang Kanit di Polsek Medan Baru soal perwakilan pengunjuk rasa yang bisa diterima disampaikan oleh sekuriti gedung DPRDSU.
Petugas sekuriti yang membawa pesan dari dalam ruang paripurna itu, menurut saksi, menemui polisi dan pendemo yang berada di depan pintu kaca di depan ruang paripurna dengan cara memutar dari arah samping ruang paripurna, karena pintu kaca itu terkunci. Menurut saksi, petugas sekuriti itu menyampaikan perwakilan pengunjuk rasa yang bisa diterima berjumlah 10 orang.
Keterangan ini menurut Gelmok tidak benar. Gelmok menjelaskan, saat itu dirinya bernegosiasi dengan Kanit Intel Poltabes Medan Elman Tambunan, dan Kanit Patroli Polsekta Medan Baru Bumbunan Lumban Raja, yang menyepakati 10 orang perwakilan.
Setelah menyepakati 10 delegasi untuk masuk ke ruang paripurna, lanjut Gelmok, Elman Tambunan kemudian menelepon seseorang yang diduga pihak sekretariat DPRDSU. Usai berbicara dengan seseorang di telepon, Elman Tambunan mengatakan perwakilan yang bisa diterima sebanyak lima orang saja.
Saat memilih lima orang yang akan masuk itulah, kata Gelmok, ada sejumlah massa yang tidak sabar ingin masuk dan mendorong aparat kepolisian yang menjaga pintu kaca tersebut. Akibatnya, perwakilan lima orang yang sudah disepakati tidak jadi masuk ke ruang paripurna.
“Jadi, tidak benar hasil negosiasi 10 orang tapi 5 orang. Dan, yang menyampaikan bukan petugas sekuriti gedung DPRDSU dengan cara memutari ruang paripurna, tapi oleh Elman Tambunan setelah menelepon seseorang,” kata Gelmok.
Gelmok pun membantah keterangan saksi yang mengatakan saat aksi dorong terjadi dirinya tepat berada di depan saksi Hendra Pranata, hingga tubuhnya menyentuh tubuh anggota polisi. Saksi mengaku saat aksi dorong dirinya berada tepat di depan pintu kaca dan Gelmok ikut mendorong.
Sedangkan pada persidangan sebelumnya, saksi anggota polisi Ediman Lumban Batu, yang juga mengaku berjaga tepat di depan pintu kaca, mengatakan, saat terjadi aksi dorong Gelmok berada di depan dirinya. Akan tetapi, ia tidak melihat Gelmok ikut mendorong namun terdorong oleh massa yang berada di belakang.
“Mustahil saya mendorong berpindah-pindah. Jelas anda memberikan kesaksian bohong. Saya kira anda memberi kesaksian setelah menonton video. Saya akan gugat anda,” kata Gelmok.
Penasehat hukum terdakwa, H Adardam Achyar SH MH, juga menilai saksi Hendra Pranata tidak layak menjadi saksi di persidangan, karena pengetahuannya tentang peristiwa 3 Pebruari tersebut sangat dangkal. Oleh karena itu, Adardam minta kesaksian yang disampaikan saksi Hendra Pranata dianggap tidak pernah ada.
Sebelumnya, Adardam meminta majelis hakim untuk mengkonfrontir saksi Hendra Pranata dan saksi Ediman Lumban Batu, karena keduanya mengaku berjaga di depan pintu kaca. Namun, permintaan ini ditolak hakim ketua Sutadi karena hal itu tidak ada diatur dalam Kitab Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Pernyataan Sutadi tersebut langsung dibantah penasehat hukum terdakwa lainnya, Drs Kardi Sinaga SH, yang kemudian membacakan salah satu pasal dalam KUHAP yang intinya saksi bisa dikonfrontir dengan saksi lainnya. Meski begitu, Sutadi tetap menolak permintaan penasehat hukum terdakwa.
Di sisi lain dalam keterangannya, saksi mengaku aksi unjuk rasa massa pendukung Propinsi Tapanuli (Protap) awalnya berlangsung damai. Begitu pula saat Gelmok Samosir dan sejumlah pendemo melakukan negosiasi dengan aparat kepolisian yang berlangsung 15 menit lebih. Kericuhan mulai terjadi saat massa yang berjumlah sekitar 300 orang ingin masuk ke ruang paripurna dengan mendorong aparat kepolisian berjumlah sekitar 30 orang yang melakukan pagar betis di depan pintu kaca.
Persidangan Gelmok Samosir yang kesepuluh kemarin, juga mendengarkan kesaksian anggota DPRDSU dari Fraksi Golkar, Rusli Batubara. Saksi merupakan anggota dewan Pengganti Antar Waktu (PAW) yang dilantik pada bulan Desember 2008.
Saat ditanya majelis hakim sidang paripurna yang dihadirinya pada tanggal 3 Pebruari 2009 tersebut, anggota dewan yang sudah berusia 63 tahun itu mengaku sudah lupa. Ia juga mengaku tidak tahu ada unjuk rasa di luar gedung DPRDSU.
Saksi yang mengaku duduk di kursi barisan paling belakang atau dekat pintu utama ruang paripurna yang terbuat dari kayu, melihat massa yang pertama masuk ke ruang paripurna dari pintu depan (pintu yang dilihat saksi dari posisi duduknya). Ia juga mengaku melihat terdakwa Gelmok berada di ruang paripurna dan berdiri di atas meja pimpinan sidang sambil berorasi dengan alat pengeras suara (toa).
Rusli Batubara yang baru tiga bulan menjadi anggota dewan saat insiden 3 Pebruari terjadi, mengatakan rapat paripurna Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah sudah quorum karena rapat paripurna pertama (PAW) sudah quorum. Dan, menurut dia, pada rapat kedua pimpinan rapat tidak ada menyekor rapat.
Padahal, menurut penasehat hukum terdakwa, Remi Arriza Balaga SH MH, saksi Wakil Ketua DPRDSU Japorman Saragih, dan Sekwan DPRDSU pada persidangan terdakwa lainnya mengatakan, pimpinan rapat beberapa kali menyekor rapat paripurna ke dua karena jumlah anggota dewan yang hadir belum quorum.
“Paripurna pertama kan sudah quorum jadi rapat kedua juga quorum karena paripurnanya lanjut terus. Sekwan yang mengumumkan sudah quorum,” kata Rusli.
Namun, ketika ditanya penasehat hukum terdakwa, Kardi Sinaga, apabila anggota dewan yang hadir 35 orang dari 85 anggota dewan, apakah telah memenuhi quorum sesuai ketentuan yang diatur dalam Tatatertib (Tatib) dewan yakni setengah tambah satu, saksi menjawab belum. Dan, ketika ditanya penasehat hukum terdakwa jika tidak quorum apakah rapat paripurna tersebut sah, saksi mengatakan, tidak sah.
Ingatan Saksi Terputus-putus
Setelah mendengar keterangan saksi Rusli Batubara, Penasehat hukum terdakwa, Adardam Achyar menilai, ingatan saksi terhadap peristiwa DPRDSU 3 Pebruari terputus-putus. Padahal, saksi mengaku menghadiri sendiri rapat paripurna yang digelar pada saat itu dan melihat langsung peristiwa tersebut. Hal itu dikatakan Adardam karena saksi banyak menjawab lupa, tidak tahu dan keterangan saksi selalu berubah-ubah.
Gelmok ketika diminta pendapatnya soal keterangan saksi juga menyesalkan saksi menyampaikan keterangan yang tidak pasti dilihatnya.
Di persidangan lainnya, majelis hakim diketuai Indra Waldi menunda sidang terdakwa insiden DPRDSU Ronni Situmorang dan Roy Sinaga hingga Kamis (2/7), untuk memberikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi-saksi. Pada persidangan kemarin, penasehat hukum terdakwa tidak menyampaikan eksepsi atau keberatan terhadap dakwaan jaksa.
Demikian pula persidangan terdakwa Haksa Sinambela ditunda hingga Kamis (2/7), untuk memberikan JPU menghadirkan saksi-saksi. Penasehat hukum terdakwa juga memutuskan tidak mengajukan eksepsi. (M28/h)

Kamis, 25 Juni 2009

PEARUNG KEKURANGAN AIR BERSIH, WARGA TERPAKSA PAKAI AIR KUBANGAN KERBAU


http://regarbrotherhoodnews.blogspot.com/

Kemarau panjang yang terjadi dalam dua bulan terakhir mulai memperlihatkan dampak buruk di Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Hal ini membuat warga kesulitan memperoleh air bersih. Diperkirakan sekitar 500 kepala keluarga (KK) kekurangan air bersih. Bahkan, sebagian dari mereka terpaksa menggunakan air bekas kubangan kerbau.

Kesulitan untuk mendapatkan air bersih sudah berlangsung sejak dua bulan lalu setelah sumur mongering. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan rumah lain, kecuali air minum, warga terpaksa menggunakan air bekas kubangan kerbau.

Kondisi ini sangat memprihatinkan karena program air besih yang dilakukan pemerintah setempat tidak berjalan baik. Warga kecewa karena pemerintah yang tidak mengambil kebijakan untuk membantu warga yang dilanda kekeringan. Air bersih yang seharusnya digunakan warga kini mulai tidak lancar (mellep).

“Air minum yang dibangun pemerintah kini bagai hidup segan mati tak mau sehingga tidak mencukupi kebutuhan air bersih warga Pearung. Saat ini untuk mendapatkan air bersih untuk diminum terpaksa mengambilnya dari Kecamatan Lintong Nihuta dengan menggunakan kenderaan, baik roda dua maupun kereta sorong. Untuk kebutuhan mandi, cuci, dan MCK, ya, warga terpaksa rebutan air dari kubangan kerbau,” ungkap R Siregar (37) kepada BATAKPOS, Sabtu (14/6), sambil meringis saat membayangkan derita penduduk desanya.

Kesulitan air bersih diduga akibat kerusakan hutan sekitar Peraung yang termasuk dalam DTA (Daerah Tangkapan Air) Danau Toba. Selain kerusakan hutan, daerah tersebut juga tepat berada di atas Danau Toba, hal ini terlihat dari debit air makin menyusut padahal daerah adalah sumber air.

Kini warga berharap agar Dinas Kehutanan setempat melakukan pengawasan secara ketat dan tidak lagi mengeluarkan izin eksploitasi penebangan kayu. Ditengarai, eksploitasi penebangan kayu membuat kesulitan air bersih seperti saat ini.

“Diharapkan pengusaha kayu yang mengantongi izin penebangan kayu di sekitar areal DTA Danau Toba hendaknya ditinjau kembali. Pemerintah seharusnya tanggap dengan kondisi ini sehingga bisa mensuplai air bersih dengan menggunakan kenderaan pemerintah. Jadi, kendaraan PDAM itu jangan hanya ditidurkan saja akan tetapi digunakan untuk membantu rakyat,” kecamnya. pol

Kandidat Balon Bupati Humbahas Periode 2010-2015 Mulai Hangat Diperbincangkan * Obama Siap Maju Sebagai Balon Bupati Humbahas

Doloksanggul (SIB)
Walaupun Pilkada di Humbang Hasundutan (Humbahas) masih berlangsung 2010 mendatang, namun sejumlah kandidat balon Bupati Humbahas periode 2010-2015 sudah hangat dibicarakan. Pilkada di Humbahas lebih banyak dibicarakan di kalangan masyarakat ketimbang Pilpres yang sudah diambang pintu.
Informasi yang berkembang sampai, Selasa (2/6) kandidat-kandidat sebagai “parhobas” ke depan di Humbahas antara lain Bupati Humbahas sekarang Drs Maddin Sihombing MSi, Bazoka Leo Togatorop SE MM, Drs Maju Siregar , Baginda Lumbangaol SH dan Sanggam Simamora SE. Namun sebagai pendamping balon bupati belum ada dibicarakan.
Maddin Sihombing putra Lintongnihuta yang menurut masyarakat sudah banyak berbuat demi pembangunan di Humbahas sehingga warga menginginkan dan mengharapkan supaya maju dua periode. Bahkan sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga adat sudah menjumpai Maddin Sihombing supaya maju dua periode. Kata masyarakat, pembangunan di Humbahas setelah dimekarkan tahun 2003 dan di bawah kendali Maddin Sihombing sudah banyak perubahan. Bahkan jalan-jalan di desa sudah ada dihotmix termasuk pembukaan jalan baru antar desa dan dusun. Sehingga untuk “mempoles” keindahan Humbahas perlu pembangunan itu dilanjutkan Drs Maddin Sihombing MSi. Walaupun Pilkada Humbahas berlangsung tahun depan, namun Bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing MSi dan wakilnya Drs Marganti Manullang masih tampak harmonis sesuai dengan penglihatan masyarakat.
Namun sejauh ini, apakah Maddin Sihombing dan Marganti Manullang akan kembali satu paket dalam melanjutkan pembangunan itu. Ada yang mengatakan apabila Maddin Sihombing tidak satu paket dengan Marganti Manullang, maka Marganti akan maju sebagai balon Bupati Humbahas ke depan. Apabila kedua “parhobas” itu sama-sama maju periode berikutnya maka akan terjadi “pecah kongsi”. Maddin Sihombing dalam satu pertemuan di perbatasan Lintongnihuta Paranginan sudah mengatakan kepada masyarakat siap maju dua periode apabila masyarakat menginginkannya. Dalam pertemuan yang dihadiri sedikitnya 400 masyarakat siap menghantarkan Maddin Sihombing dua periode demi melanjutkan pembangunan. Setiap Maddin Sihombing berkunjung ke desa-desa untuk melihat pembangunan, masyarakat selalu mengatakan supaya maju kembali sebagai bupati periode kedua.
Bazoka Leo Togatorop SE MM kata masyarakat bertugas sebagai Polri dan berpangkat Kombes. Dalam menuju kursi “Humbang 1”, Bazoka Leo Togatorop sudah mengadakan pertemuan di Paranginan dan siap maju sebagai balon Bupati Humbahas periode 2010-2015. Bahkan Bazoka dan keluarga sudah mengucapkan salam Paskah kepada masyarakat Humbahas melalui baliho termasuk membentuk kantor “Bazoka Center” di Doloksanggul. Sanggam Simamora SE merupakan pengusaha di Kepri.
Drs Maju Siregar saat ini menjabat Kadis Koperasi Medan sudah “terjun” ke Bona Pasogit Humbahas untuk memperkenalkan diri karena ikut sebagai kandidat balon Bupati Humbahas ke depan. Putra Siriaria Pollung itu setiap menjumpai masyarakat termasuk kerabatnya sudah mengatakan siap maju sesuai dengan namanya sebagai balon Bupati Humbahas. Maju Siregar dijuluki sebagai “Obama” singkatan dari “Oh Bapa Maju”. Pertengahan Mei lalu, Maju Siregar sudah berkunjung ke Kecamatan Baktiraja dan Kecamatan Paranginan tepatnya di Desa Pearung kampung kelahiran Pahlawan Nasional Melanton Siregar. Namun pertemuan secara resmi belum ada dilaksanakan, namun sudah mengunjungi satu marganya karena di desa itu 90 persen marga Siregar.
Baginda Lumbangaol SH merupakan mantan Kajari Tarutung dan saat ini masih aktif sebagai penegak hukum. Baginda Lumbangaol SH tahun 2005 lalu ikut berpacu dalam Pilkada di Humbahas berpasangan dengan Jabangun Simamora. Dalam pesta demokrasi waktu itu, Baginda Lumbangaol SH peraih suara peringkat kedua dari lima kandidat lainnya. Kata masyarakat, ada dua kandidat yang berpeluang sebagai “Parhobas” kedepan yaitu Drs Maddin Sihombing dan Baginda Lumbangaol SH. Karena keduanya sama-sama sudah dikenal masyarakat. Namun ada juga mengatakan Maddin Sihombing tidak terlawan dalam pesta demokrasi ke depan.(T10/g)

SILSILAH ATAU TAROMBO BATAK


SILSILAH ATAU TAROMBO BATAK

Catatan:
Sebagain isi tarombo ini saya kutip dari internet, dan sebagian lagi saya padankan dengan buku tarombo Ambarita.

SI RAJA BATAK mempunyai 2 orang putra, yaitu:
1. Guru Tatea Bulan
2. Raja Isombaon

GURU TATEA BULAN
Dari istrinya yang bernama Si Boru Baso Bburning, Guru Tatea Bulan memperoleh 5 orang putra dan 4 orang putri, yaitu :

* Putra (sesuai urutan):
1. Raja Uti (atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng), tanpa keturunan
2. Tuan Sariburaja (keturunannya Pasaribu)
3. Limbong Mulana (keturunannya Limbong).
4. Sagala Raja (keturunannya Sagala)
5. Silau Raja (keturunannnya Malau, Manik, Ambarita dan Gurning)

*Putri:
1. Si Boru Pareme (kawin dengan Tuan Sariburaja, ibotona)
2. Si Boru Anting Sabungan, kawin dengan Tuan Sorimangaraja, putra Raja Isombaon
3. Si Boru Biding Laut, (Diyakini sebagai Nyi Roro Kidul)
4. Si Boru Nan Tinjo (tidak kawin).

Tatea Bulan artinya "Tertayang Bbulan" = "Tertatang Bulan". Raja Isombaon (Raja Isumbaon)

Raja Isombaon artinya raja yang disembah. Isombaon kata dasarnya somba (sembah). Semua keturunan Si Raja Bbatak dapat dibagi atas 2 golongan besar:
1. Golongan Ttatea Bulan = Golongan Bulan = Golongan (Pemberi) Perempuan. Disebut juga golongan Hula-hula = Marga Lontung.

2. Golongan Isombaon = Golongan Matahari = Golongan Laki-laki. Disebut juga Golongan Boru = Marga Sumba.

Kedua golongan tersebut dilambangkan dalam bendera Batak (bendera Si Singamangaraja, para orangtua menyebut Sisimangaraja, artinya maha raja), dengan gambar matahari dan bulan. Jadi, gambar matahari dan bulan dalam bendera tersebut melambangkan seluruh keturunan Si Raja Batak.

PENJABARAN
* RAJA UTI
Raja Uti (atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng). Raja Uti terkenal sakti dan serba bisa. Satu kesempatan berada berbaur dengan laki-laki, pada kesempatan lain membaur dengan peremuan, orang tua atau anak-anak. Beliau memiliki ilmu yang cukup tinggi, namun secara fisik tidak sempurna. Karena itu, dalam memimpin Tanah Batak, secara kemanusiaan Beliau memandatkan atau bersepakat dengan ponakannya/Bere Sisimangaraja, namun dalam kekuatan spiritual etap berpusat pada Raja Uti.

* SARIBURAJA
Sariburaja adalah nama putra kedua dari Guru Tatea Bulan. Dia dan adik kandungnya perempuan yang bernama Si Boru Pareme dilahirkan marporhas (anak kembar berlainan jenis, satu peremuan satunya lagi laki-laki).

Mula-mula Sariburaja kawin dengan Nai Margiring Laut, yang melahirkan putra bernama Raja Iborboron (Borbor). Tetapi kemudian Saribu Raja mengawini adiknya, Si Boru Pareme, sehingga antara mereka terjadi perkawinan incest.

Setelah perbuatan melanggar adat itu diketahui oleh saudara-saudaranya, yaitu Limbong Mulana, Sagala Rraja, dan Silau Raja, maka ketiga saudara tersebut sepakat untuk mengusir Sariburaja. Akibatnya Sariburaja mengembara ke hutan Sabulan meninggalkan Si Boru Pareme yang sedang dalam keadaan hamil. Ketika Si Boru Pareme hendak bersalin, dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara, tetapi di hutan tersebut Sariburaja kebetulan bertemu dengan dia.

Sariburaja datang bersama seekor harimau betina yang sebelumnya telah dipeliharanya menjadi "istrinya" di hutan itu. Harimau betina itulah yang kemudian merawat serta memberi makan Si Boru Pareme di dalam hutan. Si Boru Pareme melahirkan seorang putra yang diberi nama Si Raja Lontung.

Dari istrinya sang harimau, Sariburaja memperoleh seorang putra yang diberi nama Si raja babiat. Di kemudian hari Si raja babiat mempunyai banyak keturunan di daerah Mandailing. Mereka bermarga Bayoangin.

Karena selalu dikejar-kejar dan diintip oleh saudara-saudaranya, Sariburaja berkelana ke daeerah Angkola dan seterusnya ke Barus.

SI RAJA LONTUNG
Putra pertama dari Tuan Sariburaja. Mempunyai 7 orang putra dan 2 orang putri, yaitu:
* Putra:
1.. Tuan Situmorang, keturunannya bermarga Situmorang.
2. Sinaga raja, keturunannya bermarga Sinaga.
3. Pandiangan, keturunannya bermarga Pandiangan.
4. Toga nainggolan, keturunannya bermarga Nainggolan.
5. Simatupang, keturunannya bermarga Simatupang.
6. Aritonang, keturunannya bermarga Aritonang.
7. Siregar, keturunannya bermarga Siregar.

* Putri :
1. Si Boru Anakpandan, kawin dengan Toga Sihombing.
2. Si Boru Panggabean, kawin dengan Toga Simamora.
Karena semua putra dan putri dari Si Raja Lontung berjumlah 9 orang, maka mereka sering dijuluki dengan nama Lontung Si Sia Marina, Pasia Boruna Sihombing Simamora.

Si Sia Marina = Sembilan Satu Ibu.
Dari keturunan Situmorang, lahir marga-marga cabang Lumban Pande, Lumban Nahor, Suhutnihuta, Siringoringo, Sitohang, Rumapea, Padang, Solin.

SINAGA
Dari Sinaga lahir marga-marga cabang Simanjorang, Simandalahi, Barutu.

PANDIANGAN
Lahir marga-marga cabang Samosir, Pakpahan, Gultom, Sidari, Sitinjak, Harianja.

NAINGGOLAN
Lahir marga-marga cabang Rumahombar, Parhusip, Lumban Tungkup, Lumban Siantar, Hutabalian, Lumban Raja, Pusuk, Buaton, Nahulae.

SIMATUPANG
Lahir marga-marga cabang Togatorop (Sitogatorop), Sianturi, Siburian.

ARITONANG
Lahir marga-marga cabang Ompu Sunggu, Rajagukguk, Simaremare.

SIREGAR
Llahir marga-marga cabang Silo, Dongaran, Silali, Siagian, Ritonga, Sormin.


* SI RAJA BORBOR
Putra kedua dari Tuan Sariburaja, dilahirkan oleh Nai Margiring Laut. Semua keturunannya disebut Marga Borbor.

Cucu Raja Borbor yang bernama Datu Taladibabana (generasi keenam) mempunyai 6 orang putra, yang menjadi asal-usul marga-marga berikut :

1. Datu Dalu (Sahangmaima).
2. Sipahutar, keturunannya bermarga Sipahutar.
3. Harahap, keturunannya bermarga Harahap.
4. Tanjung, keturunannya bermarga Tanjung.
5. Datu Pulungan, keturunannya bermarga Pulungan.
6. Simargolang, keturunannya bermarga Imargolang.

Keturunan Datu Dalu melahirkan marga-marga berikut :
1. Pasaribu, Batubara, Habeahan, Bondar, Gorat.
2. Tinendang, Tangkar.
3. Matondang.
4. Saruksuk.
5. Tarihoran.
6. Parapat.
7. Rangkuti.

Keturunan Datu Pulungan melahirkan marga-marga Lubis dan Hutasuhut.

Limbong Mulana dan marga-marga keturunannya
Limbong Mulana adalah putra ketiga dari Guru Tatea Bulan. Keturunannya bermarga Limbong yang mempunyai dua orang putra, yaitu Palu Onggang, dan Langgat Limbong. Putra dari Langgat Limbong ada tiga orang. Keturunan dari putranya yang kedua kemudian bermarga Sihole, dan keturunan dari putranya yang ketiga kemudian bermarga Habeahan. Yang lainnya tetap memakai marga induk, yaitu Limbong.

SAGALA RAJA
Putra keempat dari Guru Tatea Bulan. Sampai sekarang keturunannya tetap memakai marga Sagala.

SILAU RAJA
Silau Raja adalah putra kelima dari Guru Tatea Bulan yang mempunyai empat orang putra, yaitu:
1. Malau
2. Manik
3. Ambarita
4. Gurning

Khusus sejarah atau tarombo Ambarita Raja atau Ambarita, memiliki dua putra:
I. Ambarita Lumban Pea
II. Ambarita Lumban Pining

Lumban Pea memiliki dua anak laki-laki
1. Ompu Mangomborlan
2. Ompu Bona Nihuta
Berhubung Ompu Mangomborlan tidak memiliki anak/keturunan laki-laki, maka Ambarita paling sulung hingga kini adalah turunan Ompu Bona Nihuta, yang memiliki anak laki-laki tunggal yakni Op Suhut Ni Huta. Op Suhut Nihuta juga memiliki anak laki-laki tunggal Op Tondolnihuta.

Keturunan Op Tondol Nihuta ada empat laki-laki:
1. Op Martua Boni Raja (atau Op Mamontang Laut)
2. Op Raja Marihot
3. Op Marhajang
4. Op Rajani Umbul

Selanjutnya di bawah ini hanya dapat meneruskan tarombo dari Op Mamontang Laut (karena keterbatasan data. Op Mamontang Laut menyeberang dari Ambarita di Kabupaten Toba Samosir saat ini ke Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Hingga tahun 2008 ini, keturunan Op Mamontang laut sudah generasi kedelapan).

Op Mamontang Laut semula menikahi Boru Sinaga, dari Parapat. Setelah sekian tahun berumah tangga, mereka tidka dikaruniai keturunan, lalu kemudian menikah lagi pada boru Sitio dari Simanindo, Samosir.

Dari perkawinan kedua, lahir tiga anak laki-laki
1. Op Sohailoan menikahi Boru Sinaga bermukim di Sihaporas Aek Batu
Keturunan Op Sohailoan saat ini antara lain Op Josep (Pak Beluana di Palembang)

2. Op Jaipul menikahi Boru Sinaga bermukin di Sihaporas Bolon
Keturunan antara lain J ambarita Bekasi, dan saya sendiri (www.domu-ambarita.blogspot.com atau domuambarita@yahoo.com)

3. Op Sugara atau Op Ni Ujung Barita menikahi Boru Sirait bermukim di Motung, Kabupaten Toba Samosir.
Keturunan Op Sugara antara lain penyanyi Iran Ambarita dan Godman Ambarita


TUAN SORIMANGARAJA
Tuan Sorimangaraja adalah putra pertama dari Raja Isombaon. Dari ketiga putra Raja Isombaon, dialah satu-satunya yang tinggal di Pusuk Buhit (di Tanah Batak). Istrinya ada 3 orang, yaitu :
1. Si Boru Anting Malela (Nai Rasaon), putri dari Guru Tatea Bulan.
2. Si Boru Biding Laut (nai ambaton), juga putri dari Guru Tatea Bulan.
c. Si Boru Sanggul Baomasan (nai suanon).

Si Boru Anting Malela melahirkan putra yang bernama Tuan Sorba Djulu (Ompu Raja Nabolon), gelar Nai Ambaton.

Si Boru Biding Laut melahirkan putra yang bernama Tuan Sorba Jae (Raja Mangarerak), gelar Nai Rasaon.

Si Boru Sanggul Haomasan melahirkan putra yang bernama Tuan Sorbadibanua, gelar Nai Suanon.
Nai Ambaton (Tuan Sorba Djulu/Ompu Raja Nabolon)

Nama (gelar) putra sulung Tuan Sorimangaraja lahir dari istri pertamanya yang bernama Nai Ambaton. Nama sebenarnya adalah Ompu Raja Nabolon, tetapi sampai sekarang keturunannya bermarga Nai Ambaton menurut nama ibu leluhurnya.

Nai Ambaton mempunyai empat orang putra, yaitu:
1. Simbolon Tua, keturunannya bermarga Simbolon.
2. Tamba Ttua, keturunannya bermarga Tamba.
3. Saragi Tua, keturunannya bermarga Saragi.
4. Munte Tua, keturunannya bermarga Munte (Munte, Nai Munte, atau Dalimunte).
Dari keempat marga pokok tersebut, lahir marga-marga cabang sebagai berikut (menurut buku "Tarombo Marga Ni Suku Batak" karangan W. Hutagalung):

SIMBOLON
Lahir marga-marga Tinambunan, Tumanggor, Maharaja, Turutan, Nahampun, Pinayungan. Juga marga-marga Berampu dan Pasi.

TAMBA
Lahir marga-marga Siallagan, Tomok, Sidabutar, Sijabat, Gusar, Siadari, Sidabolak, Rumahorbo, Napitu.

SARAGI
Lahir marga-marga Simalango, Saing, Simarmata, Nadeak, Sidabungke.

MUNTE
Lahir marga-marga Sitanggang, Manihuruk, Sidauruk, Turnip, Sitio, Sigalingging.

Keterangan lain mengatakan bahwa Nai Ambaton mempunyai dua orang putra, yaitu Simbolon Tua dan Sigalingging. Simbolon Tua mempunyai lima orang putra, yaitu Simbolon, Tamba, Saragi, Munte, dan Nahampun.

Walaupun keturunan Nai Ambaton sudah terdiri dari berpuluih-puluh marga dan sampai sekarang sudah lebih dari 20 sundut (generasi), mereka masih mempertahankan Ruhut Bongbong, yaitu peraturan yang melarang perkawinan antarsesama marga keturunan Nai Ambaton.

Catatan mengenai Ompu Bada, menurut buku "Tarombo Marga Ni Suku Batak" karangan W Hutagalung, Ompu Bada tersebut adalah keturunan Nai Ambaton pada sundut kesepuluh.

Menurut keterangan dari salah seorang keturunan Ompu Bada (mpu bada) bermarga gajah, asal-usul dan silsilah mereka adalah sebagai berikut:
1. Ompu Bada ialah asal-usul dari marga-marga Tendang, Bunurea, Manik, Beringin, Gajah, dan Barasa.
2. Keenam marga tersebut dinamai Sienemkodin (enem = enam, kodin = periuk) dan nama tanah asal keturunan Empu Bada, pun dinamai Sienemkodin.
3. Ompu Bada bukan keturunan Nai Ambaton, juga bukan keturunan si raja batak dari Pusuk Buhit.
4. Lama sebelum Si Raja Batak bermukim di Pusuk Buhit, Ompu Bada telah ada di tanah dairi. Keturunan Ompu bada merupakan ahli-ahli yang terampil (pawang) untuk mengambil serta mengumpulkan kapur barus yang diekspor ke luar negeri selama berabad-abad.
5. Keturunan Ompu Bada menganut sistem kekerabatan Dalihan Natolu seperti yang dianut oleh saudara-saudaranya dari Pusuk Buhit yang datang ke tanah dairi dan tapanuli bagian barat.

NAI RASAON (RAJA MANGARERAK)
Nama (gelar) putra kedua dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri kedua tuan Sorimangaraja yang bernama Nai Rasaon. Nama sebenarnya ialah Raja Mangarerak, tetapi hingga sekarang semua keturunan Raja Mangarerak lebih sering dinamai orang Nai Rasaon.

Raja Mangarerak mempunyai dua orang putra, yaitu Raja Mardopang dan Raja Mangatur. Ada empat marga pokok dari keturunan Raja Mangarerak:

Raja Mardopang
Menurut nama ketiga putranya, lahir marga-marga Sitorus, Sirait, dan Butar-butar.

Raja Mangatur
Menurut nama putranya, Toga Manurung, lahir marga Manurung. Marga pane adalah marga cabang dari sitorus.

NAI SUANON (tuan sorbadibanua)
Nama (gelar) putra ketiga dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri ketiga Tuan Sorimangaraja yang bernama Nai Suanon. Nama sebenarnya ialah Tuan Sorbadibanua, dan di kalangan keturunannya lebih sering dinamai Ttuan Sorbadibanua.

Tuan Sorbadibanua, mempunyai dua orang istri dan memperoleh 8 orang putra.
Dari istri pertama (putri Sariburaja):
1. Si Bagot Ni Pohan, keturunannya bermarga Pohan.
2. Si Paet Tua.
3. Si Lahi Sabungan, keturunannya bermarga Silalahi.
4. Si Raja Oloan.
5. Si Raja Huta Lima.

Dari istri kedua (Boru Sibasopaet, putri Mojopahit) :
a. Si Raja Sumba.
b. Si Raja Sobu.
c. Toga Naipospos, keturunannya bermarga Naipospos.

Keluarga Tuan Sorbadibanua bermukim di Lobu Parserahan - Balige. Pada suatu ketika, terjadi peristiwa yang unik dalam keluarga tersebut. Atas ramalan atau anjuran seorang datu, Tuan Sorbadibanua menyuruh kedelapan putranya bermain perang-perangan. Tanpa sengaja, mata Si Raja huta lima terkena oleh lembing Si Raja Sobu. Hal tersebut mengakibatkan emosi kedua istrinya beserta putra-putra mereka masing-masing, yang tak dapat lagi diatasi oleh Tuan Sorbadibanua. Akibatnya, istri keduanya bersama putra-putranya yang tiga orang pindah ke Lobu Gala-gala di kaki Gunung Dolok Tolong sebelah barat.

Keturunana Tuan Sorbadibanua berkembang dengan pesat, yang melahirkan lebih dari 100 marga hingga dewasa ini.
Keturunan Si Bagot ni pohan melahirkan marga dan marga cabang berikut:
1. Tampubolon, Barimbing, Silaen.
2. Siahaan, Simanjuntak, Hutagaol, Nasution.
3. Panjaitan, Siagian, Silitonga, Sianipar, Pardosi.
4. Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, Pardede.

Keturunan Si Paet Tua melahirkan marga dan marga cabang berikut:
1. Hutahaean, Hutajulu, Aruan.
2. Sibarani, Sibuea, Sarumpaet.
3. Pangaribuan, Hutapea.

Keturunan si lahi sabungan melahirkan marga dan marga cabang berikut:
1. Sihaloho.
2. Situngkir, Sipangkar, Sipayung.
3. Sirumasondi, Rumasingap, Depari.
4. Sidabutar.
5. Sidabariba, Solia.
6. Sidebang, Boliala.
7. Pintubatu, Sigiro.
8. Tambun (Tambunan), Doloksaribu, Sinurat, Naiborhu, Nadapdap, Pagaraji, Sunge, Baruara, Lumban Pea, Lumban Gaol.

Keturunan Si Raja Oloan melahirkan marga dan marga cabang berikut:
1. Naibaho, Ujung, Bintang, Manik, Angkat, Hutadiri, Sinamo, Capa.
2. Sihotang, Hasugian, Mataniari, Lingga.
3. Bangkara.
4. Sinambela, Dairi.
5. Sihite, Sileang.
6. Simanullang.

Keturunan Si Raja Huta Lima melahirkan marga dan marga cabang berikut:
1. Maha.
2. Sambo.
3. Pardosi, Sembiring Meliala.

Keturunan Si Raja Sumba melahirkan marga dan marga cabang berikut:
1. Simamora, Rambe, Purba, Manalu, Debataraja, Girsang, Tambak, Siboro.
2. Sihombing, Silaban, Lumban Toruan, Nababan, Hutasoit, Sitindaon, Binjori.

Keturunan Si Raja Sobu melahirkan marga dan marga cabang berikut:
1. Sitompul.
2. Hasibuan, Hutabarat, Panggabean, Hutagalung, Hutatoruan, Simorangkir, Hutapea, Lumban Tobing, Mismis.

Keturunan Toga Naipospos melahirkan marga dan marga cabang berikut:
1. Marbun, Lumban Batu, Banjarnahor, Lumban Gaol, Meha, Mungkur, Saraan.
2. Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang.

(Marbun marpadan dohot Sihotang, Banjar Nahor tu Manalu, Lumban Batu tu Purba, jala Lumban Gaol tu Debata Raja. Asing sian i, Toga Marbun dohot si Toga Sipaholon marpadan do tong) ima pomparan ni Naipospos, Marbun dohot Sipaholon. Termasuk do marga meha ima anak ni Ompu Toga sian Lumban Gaol Sianggasana.

***

DONGAN SAPADAN (TEMAN SEIKRAR, TEMAN SEJANJI)
Dalam masyarakat Batak, sering terjadi ikrar antara suatu marga dengan marga lainnya. Ikrar tersebut pada mulanya terjadi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya atau antara sekelompok keluarga dengan sekelompok keluarga lainnya yang marganya berbeda. Mereka berikrar akan memegang teguh janji tersebut serta memesankan kepada keturunan masing-masing untuk tetap diingat, dipatuhi, dan dilaksanakan dengan setia. Walaupun berlainan marga, tetapi dalam setiap marga pada umumnya ditetapkan ikatan, agar kedua belah pihak yang berikrar itu saling menganggap sebagai dongan sabutuha (teman semarga).

Konsekuensinya adalah bahwa setiap pihak yang berikrar wajib menganggap putra dan putri dari teman ikrarnya sebagai putra dan putrinya sendiri. Kadang-kadang ikatan kekeluargaan karena ikrar atau padan lebih erat daripada ikatan kekeluargaan karena marga. Karena ada perumpamaan Batak mengatakan sebagai berikut:

"Togu urat ni bulu, toguan urat ni padang;
Togu nidok ni uhum, toguan nidok ni padan"

artinya:

"Teguh akar bambu, lebih teguh akar rumput (berakar tunggang);
Teguh ikatan hukum, lebih teguh ikatan janji"

Masing-masing ikrar tersebut mempunyai riwayat tersendiri. Marga-marga yang mengikat ikrar antara lain adalah:
1. Marbun dengan Sihotang
2. Panjaitan dengan Manullang
3. Tampubolon dengan Sitompul.
4. Sitorus dengan Hutajulu - Hutahaean - Aruan.
5. Nahampun dengan Situmorang.
(Disadur dari buku "Kamus Budaya Batak Toba" karangan M.A. Marbun dan I.M.T. Hutapea, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 1987)

Pengusaha Taiwan Kagumi Jamur Tiram dan Kopi Humbang Hasundutan

Pengusaha Taiwan Kagumi Jamur Tiram dan Kopi Humbang Hasundutan

Doloksanggul (SIB)
Pengusaha dari Transworld Institut of Technology Taiwan Prof Billy SC Wu Phd bersama rombongan berkunjung ke Kabupaten Humbang Hasundutan untuk mengetahui dan melakukan penelitian sumber daya alam, Kamis (19/7). Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, rombongan dijamu Bupati Humbahas Maddin Sihombing dan memaparkan kondisi Kabupaten Humbang Hasundutan yang baru berumur 4 tahun setelah dimekarkan dari Kabupaten Taput.
Disebutkan, walaupun demikian potensi sumber daya alam Humbahas sangat menjanjikan apabila diolah dengan baik. Bahkan Maddin Sihombing memperkenalkan jamur tiram yang saat ini tumbuh segar di Kecamatan Onanganjang Humbahas yang sudah menembus pasar di kota-kota besar seperti di Plaza Carrefure Medan.
Prof Billy didampingi pengusaha jamur tiram dari Taiwan Mr Cion Yong Mao menjelaskan bahwa kunjungannya ke “Bona Pasogit” untuk menjalin kerjasama pengelolaan potens

i daerah dari Humbahas termasuk memajukan sektor pendidikan. Hubungan dagang hasil-hasil pertanian secara bilateral juga dibahas. Usai pertemuan, dilanjutkan dengan peninjauan lapangan penanaman jamur tiram di Kecamatan Onanganjang termasuk kebun kemenyan dan peninjauan kopi di Lintongnihuta.
Begitu Prof Billy memperhatikan jamur tiram, tampak merasa kagum karena tanaman langka di Humbahas itu tumbuh dengan subur.
Dikatakan, jamur tiram asal Humbahas akan dibawa dan diteliti apakah pertumbuhannya cocok atau tidak di Taiwan. Karena Taiwan merupakan salah satu negara penghasil jamur di dunia. “Apabila nantinya, jamur tiram cocok ditanami di Taiwan maka akan dilaksanakan kerjasama di bidang pertanian dan industri antara Taiwan dengan Humbahas. Apabila terwujud, maka sistem tehnologi modern dapat dikembangkan di Humbang Hasundutan,” sebutnya.
Dalam kunjungannya ke Lintongnihuta, rombongan sangat kagum melihat pertumbuhan kopi asal Lintongnihuta yang sudah terkenal di luar negeri.
Turut mendampingi rombongan, Sekda M Silalahi, Asisten II Drs Usman Sihotang, Kadis Pertanian Ir Batahan Pangaribuan, Kepala Bappeda Ir Parlaungan Lumbantoruan, staf ahli pembudidayaan jamur tiram Siharma Sitinjak SPt dan lainnya.

Pengusaha Taiwan Ada Apa Dibalik Itu

Sebagai masukan kepada Pemda Kab. Humbang Hasundutan, supaya jangan terlalu terburu-buru mengambil keputusan melakukan kerjasama. Semua harus dipikirkan secara matang dan perlu dilakukan kajian khusus untuk hal ini, karena menyangkut kerjasama antar negara cq. Pemda Kab. Humbahas. Mari kita bersama-sama memikirkannya jangan sampai kita kecolongan potensi sumberdaya alam yang ada di Bonapasogit dari pihak luar, karena adanya tawaran yang mungkin menarik. Kalau mereka sudah mencoba membawa sampel ke negaranya berarti ada apa dibalik itu. Hal inilah yang perlu ekstra hati-hati dan waspada kepada semua masyarakat Kab. Humbahas khususnya Pemda. Tapi kalau pemasaran hasil Jarum Tiram ke Taiwan it's oke. Karena kita ketahui bahwa SDM di Indonesia juga sudah mampu melakukan penelitian teknologi budidaya tanaman apa saja dan justru saat ini sudah ada yang melakukan penelitian tentang obat-obatan. Jadi kalaupun nanti ada kesepakatan untuk melangkah ke pembuatan Perjanjian Kerjasama, pihak Pemda harus secara eksplisit tertuang didalamnya dan semuanya dengan jelas supaya nanti di kemudian hari tidak terjadi penyesalan.

Salam

ANDI RIDER community

Objek Wisata Sipinsur Pearung, Kec.Paranginan, Kab.Humbahas



MEMANDANG DARI SIPINSUR


Sipinsur salah satu lokasi pandang danau toba yang sangat berkesan. Lokasi ini berada di Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbahas. Dapat ditempuh sekitar 45 menit dari bandara Silangit.

Sepanjang jalan kita akan merasakan suasana sepi dengan penataan desa yang sederhana. Tidak ada kesan ada sebuah lokasi wisata pandang yang menakjubkan disana. Sekiatr 200 meter menuju lokasi kita akan melintasi pepohonan pinus membuat suasana semakin teduh. Hamparan lokasi pandang belum tertata rapi. Beda dengan lokasi terbang gentole di Hutaginjang Kabupaten Tapanuli Utara yang sudah diratakan rapi, bedanya di Hutaginjang tidak ditemukan pepohonan rindang sehingga kesannya gersang.

Sipinsur diberi fasilitas duduk yang pekerjaannya asal jadi, memalukan bila dibanggakan kepada turis mancanegara. Di Sipinsur anda harus hati-hati bila tidak memakai sandal atau sepatu radial, karena bisa tergelincir karena rerumputan yang memanjang diatas tanah yang bergelombang. Disisi jurang memang sudah disediakan terali besi namun tidak tersedia pedestrian bagi pejalan kaki.

Sipinsur cukup potensial dikelola menjadi tujuan wisata pandang danau toba dan bagi para photografher bila fasilitas dikembangkan. Keramahan terhadap lingkungan nampaknya belum dilakoni pelaku wisata di daerah itu. Banyak pepohonan ditempeli papan dengan beragam tulisan sehingga kesannya merusak lingkungan. Seogianya pesan kepada para pengunjung disediakan tempat khusus, tidak ditebar pada setiap pohon pinus.

Dari Sipinsur anda dapat menuruni lereng bukit dengan seribuan anak tangga yang disediakan dari semen. Tangga ini dikabarkan terpanjang di Asia Tenggara. Kualitasnya sudah dapat ditebak. Pekerjaannya asal jadi, tidak nyaman dijalani. Pegangan dari besi yang disediakan di sisi kiri dan kanan tangga sudah copot dicuri penduduk.

Deretan photo dari Sipinsur yang kami tampilkan adalah merupakan untaian yang diiringi fenomena alam yang berkesan. Semula saya memandang kea rah Barat, tepatnya disekitar Sabulan ada gumpalan awan dan hujan lebat. Setengah jam kemudian hujan itu bergeser ke tengah danau arah Timur sehingga saya dapat memandang lebih jauh arah Pusuk Buhit. Hujan terus menyebar ke arah Timur namun tidak menyirami Pulau Samosir. Hujan membelah Samosir dengan Pulau Sibandang. Dengan teropong saya melihat Samosir bagai dibalik tirai sutra. Antara Onanrunggu dengan Panamean juga sudah disambut sekelompok hujan yang tidak jadi bertemu.
Pulau Sibandang yang dipenuhi pohon mangga dan Muara tetap cerah, air danau juga tetap tenang angin pun hanya semilir. Kota Muara bagai hunian surgawi yang tenang dan nyaman berdinding gunung berhamparan sawah dan danau.
Seperti biasanya, disekitar danau toba, penduduk rajin membakar pegunungan. Pembakaran dampaknya menanduskan lereng pegunungan itu. Bayangkan bila lereng gunung dan tanah tandus itu ditumbuhi pepohonan rindang.

sipinsur_01.jpg sipinsur_03.jpg sipinsur_04.jpg sipinsur_05.jpg sipinsur_06.jpg sipinsur_07.jpg sipinsur_08.jpg sipinsur_09.jpg sipinsur_10.jpg

Ingat Muara, ingat mangga lejat. Ingat para perwira tinggi, Sahala Rajagukguk dan Drs Soaloon Simatupang (Anak Naburju).

Haloo hamu Par-Muara. Photo ini dijepret dengan KSS (kamera sangat sederhana) sehingga kesannya agak blur. ;-) Karena memang hanya itu yang saya punya.

Created By : andi regar community

Pengusaha KOPI asal Jepang Berkunjung Ke Kec. Lintongnihuta dan Paranginan Untuk peinjauan Langsung

Pengusaha KOPI asal Jepang Berkunjung Ke Kec. Lintongnihuta dan Paranginan Untuk peinjauan Langsung


Horas,,, Humbahas

Doloksanggul (SIB)
Sebanyak 30 warga Jepang yang tergabung dalam asosiasi pengusaha kopi Jepang dipimpin Mr Suzuki berkunjung ke Kecamatan Lintongnihuta dan Peranginan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Senin (21/1), untuk melihat langsung budi daya tanaman kopi, mulai dari proses penanaman, pemetikan, pengupasan dan pengolahan kopi sampai pada proses ekspor.
Kunjungan ke “Bona Pasogit� itu atas kerjasama Asosiasi Pengusaha Kopi Sumatera Utara dengan Asosiasi Jepang.
Rombongan memilih ke Kecamatan Lintongnihuta dan Peranginan yang disebut dengan “Kopi Lintong�. Rombongan diterima Asosiasi Petani Kopi Lintong Organik (APKLO) Kadis Pertanian Ir Batahan Pangaribuan dan Kabag Infokom Osborn Siahaan BA.
Rombongan mengunjungi kebun kopi rakyat di Desa Sigumpar Kecamatan Lintongnihuta dan Desa Pearung Kecamatan Peranginan. Di Desa Pearung, rombongan mengunjungi kebun kopi mantan Kepala Desa Pearung Parpunguan Siregar. Bahkan warga Jepang itu menyempatkan diri melihat objek wisata Sipinsur Pearung yang saat ini sedang ditata Pemkab Humbang Hasundutan.
Manaor Sihombing mengatakan “ Kopi Lintong� asal Lintongnihuta sudah menembus pasaran dunia sejak tahun 2003, diantaranya ke Tullis Coffee, Wataru, Junicof di Jepang, Twin UK di Inggris dan Green Coffee di Belanda.
Sesuai data, terakhir ekspor dilakukan tahun 2007 lalu dengan jumlah 200 ton.Seusai mengunjungi lokasi kebun kopi, Mr Suzuki mengatakan sangat salut melihat budi daya kopi tersebut. “Selama ini kami mengenal “Kopi Lintong� dan kami sangat mencintainya,� ujar Mr Suzuki melalui penerjemahnya.
Maddin Sihombing memaparkan luas perkebunan kopi di Humbahas 11.375 Ha dengan hasil produksi 7800 ton per tahunnya. Ditargetkan untuk tahun 2008 akan ada pabrik pengolahan kopi siap saji di Humbang Hasundutan dan kini sudah tersedia lahan kopi organik di Humbahas seluas 350 ha.
“Melalui kunjungan tersebut akan ada kerjasama dengan masyarakat Jepang. Harapan masyarakat Humbahas semoga masyarakat Jepang semakin senang dan mencintai kopi Lintong� kata Maddin. Maddin Sihombing memaparkan secara singkat budi daya jamur tiram di Kecamatan Onanganjang dimana produksinya saat ini mencapai 50s/d 60 kg per harinya. (T10)

Bupati Humbang Hasundutan Monitor Pelaksanaan UN di Sejumlah SMA/SMK

Bupati Humbang Hasundutan Monitor Pelaksanaan UN di Sejumlah SMA/SMK
Doloksanggul,INFO
Bupati Humbang Hasundutan Drs Maddin Sihombing MSi didampingi Kadis Pendidikan Drs Pensus Sihombing, Kabag Infokom Osborn Siahaan BA, dan staf Infokom Alfonsius Tinambunan SE, memonitoring pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun Anggaran (TA) 2006 di sejumlah SMA/SMK di Humbang Hasundutan pada waktu yang berbeda yaitu mulai Selasa (17/4) dan Rabu (18/4). Sekolah SMA/SMK yang dimonitoring yaitu SMA Swasta HKBP Doloksanggul, SMA Negeri 1 Doloksanggul, SMA Negeri 1 Lintongnihuta, SMA Swasta HKBP Lintongnihuta, SMK Negeri 1 Doloksanggul, SMK Swasta Trisula Doloksanggul dan SMK Negeri 2 Doloksanggul.

Peserta yang mengikuti UN dari sekolah SMA/SMK di Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak 3.272 siswa terdiri dari 1.439 siswa SMK serta 1.833 siswa SMA dan MA. Jumlah sekolah penyelenggara UN untuk SMA Negeri dan Swasta dan MA sebanyak 3 sub rayon. Rayon I terdiri dari SMA Negeri 1 Doloksanggul, SMA Negeri 1 Parlilitan, SMA Negeri Onanganjang, SMA Swasta HKBP, SMA Swasta Sisingamangaraja XII dan SMA Negeri 1 Pollung. Rayon II terdiri dari SMA Negeri 1 Lintongnihuta, SMA Swasta HKBP Lintongnihuta, SMA Negeri 1 Paranginan. Rayon 3 terdiri dari SMA Negeri 1 Pakkat, SMA RK Pakkat.

Sedangkan untuk SMK terdiri dari Kelompok Bisnis dan Manajemen yakni SMK Negeri 1 Doloksanggul, SMK Negeri 1 Pakkat, SMK Sisingamangaraja XII Doloksanggul, SMK Swasta HKBP Lintongnihuta, SMK Swasta GKLI Sihabong-habong. Kelompok Teknologi dan Industri terdiri dari SMK Negeri 2 Doloksanggul dan SMK Swasta Nusantara.

Dari pantauan dilapangan, penyelenggaraan UN di Kabupaten Humbang Hasundutan berjalan lancar dan aman serta belum ada ditemukan hal-hal yang mengganggu pelaksanaan UN TA 2006/2007. Untuk mensukseskan pelaksanaan UN maka seluruh pengawas UN dilaksanakan dengan sistem silang guru antar sekolah yang berbeda di seluruh Kabupaten Humbang Hasundutan dan pelaksanaan UN di Kabupaten Humbang Hasundutan ini turut dipantau Tim Pemantau Independen dari berbagai perguruan tinggi yang ada di kawasan Tapanuli seperti dari Unita, STAKPN, TI Del dan dari perguruan tinggi lainnya.

Informasi yang diterima dari Infokom Pemkab Humbang Hasundutan mengatakan bahwa pelaksanaan UN di Kabupaten Humbang Hasundutan mulai hari pertama sampai hari terakhir berjalan lancar dan berharap agar persentase tingkat kelulusan siswa-siswi dari Kabupaten Humbang Hasundutan semakin tinggi. �Kita mendoakan agar seluruh siswa SMA/SMK yang mengikuti ujian nasional TA 2006/2007 di Kabupaten Humbang Hasundutan semuanya sukses dan kemudian melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi nantinya, ujar Alfonsius Tinambunan usai mengikuti rombongan Bupati Humbang Hasundutan dalam rangka melaksanakan monitoring pelaksanaan UN di beberapa sekolah SMA/SMK di Kabupaten Humbang Hasundutan.(Fon)

Tetap dukung SBY

DUKUNG SBY-BOEDIONO, GELIAT SEKOCI INDONESIA BERSATU
Dukungan terhadap kandidat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono terus mengalir. Ini geliat teman-teman SBY yang setia berjuang mendukungnya. Teman-teman SBY yang tergabung dalam Tim Sekoci Indoratu (Indonesia Bersatu), yang menggalang kegiatan sosial politik menggurita hingga tingkat kecematan.

 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sekoci Indonesia Raya Bersatu (Indoratu) ini geliatnya jauh sebelum SBY berhasil memenangkan pemilihan presiden (pilpres0 2004 lalu. LSM yang dipimpin Mayor Jenderal TNI-AD (Purn) Soeparpto ini bertugas membuat analisa intelejen, menggarap aksi teritorial, dan menggalang kegiatan politik hingga ke tingkat kecamatan.

''Struktur LSM yang menggurita hingga ke tingkat kecamatan ini menargetkan pemenangan SBY dalam Pilpres 2009,'' tegas AP Batubara, pengusaha dan politisi gaek PDI Perjuangan kepada Batak Pos belum lama ini.

AP mengatakan, Tim Sekoci yang terdaftar sebagai LSM “Sekoci Indoratu” ini tahun 2004 lalu bekerja keras meminggirkan Megawati Soekarnoputri rivalnya.Kini, tahun 2009 ini tim sekoci indoratu, satu dari lima tim siluman (bawah tanah,red) berhubungan langsung dengan SBY. Jadi, secara organisatoris tidak berada di bawah DPP Partai Demokrat.

Mulanya, lanjut AP Batubara. LSM Sekoci Indoratu berfungsi sebagai pengawas independen terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang diprakarsai beberapa tokoh masyarakat yang didukung sepenuhnya kaum muda intelektual. Karena LSM ini salah satu program Presiden SBY yang berfungsi memantau dan mengawasi setiap kebijakan pemerintah daerah, khususnya dalam penggunaan anggaran agar berhasil guna dan tepat guna.

Jadi, kata AP Batubara, lewat kegiatannya memantau itu mereka menggeliat membangun kekuatan lewat kegiatan sosial politik mendukung SBY menang dalam Pilpres 2009.'' Tidak heran kalau ada anak-anak polisi, tentara di Gedung Joang belum lama mendeklarasikan akan mendukung SBY for President. Serta sejumlah elemen lain hingga parpol yang gelisah seperti PAN, PKS akhirnya ikut mendukung dengan 'sharing' power dan lainny,''papar AP Batubara.

PAN Mendukung
Partai Amanat Nasional (PAN) bahkan mengeluarkan surat edaran yang berisi sikap-sikap resmi partai terkait dukungan kepada SBY-Boediono. Anggota FPAN Patrialis Akbar di Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (19/5) mengatakan, surat edaran tersebut juga akan ditujukan kepada kader yang memberikan dukungan kepada capres-cawapres lain selain SBY-Boediono."Surat itu, memberitahukan PAN sudah berkoalisi dengan Demokrat dan mendukung SBY-Boediono. Ini sudah final, dan kami minta semua kader PAN mematuhi," ucap Patrialis Akbar.

Bagi kader pembangkang dan masih mendukung kepada partai atau pasangan capres-cawapres lain, PAN tidak akan memberikan sanksi. "Biarkanlah, nggak usah terlalu kaku, kan setiap orang punya hak dan secara institusi kita mendukung (Demokrat dan SBY-Boediono)," pungkasnya.

Halitu diamini Ekonom yang juga orang dekat Amien Rais, Drajat Wibowo. Menurutnya, selama ini PAN tidak pernah bingung menyikapi dukungan terhadap ketiga capres-cawapres. Tetapi pilihan PAN sudah ditetapkan mendukung SBY-Boediono.

Forsas Dukung SBY Berbudi
Forum Harmoni Nusantara (Forsas) yang mendirikan PIN (Pusat Informasi Nasional) di seluruh Indonesia, persisnya 22 provinsi untuk mendukung dan memenangkan SBY - Boediono di pilpres Juli 2009 mendatang. “Sesuai visi dan misi serta yang telah dilakukan Forsas dalam pileg 9 April 2009 lalu, kami konsisten bergerak di area politik pencitraan melalui program sosialisasi baik lewat media maupun langsung ke masyarakat,” jelas Ketua Umum PP Forsas, Survenov Sirait yang didampingi Sekjen, Adira Harahap dan Ketua Litbang, Sigismond Notodipuro.

Selama Pileg kemarin, Forsas berhasil melakukan politik pencitraan yang faktual, aktual, cerdas dan santun. Buktinya, dengan gerakan Forsas di dapil 7 Jatim dan wilayah Jawa Timur lainnya, Sumatera Utara, DKI, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua telah membuahkan hasil. “Berbekal pengalaman kami tersebut, Forsas akan memperkuat aktifitas politiknya di propinsi lainnya. Sebagai tanda kekhasan Forsas, kami menamakannya PIN SBY - Boediono,” sambung Sekjen Adira Harahap.

“Aktivitas utama yang akan dilakukan PIN SBY – Boediono adalah melakukan pencitraan terhadap pasangan SBY - Boediono sebagai capres-cawapres 2009-2014, sosialisasi kebijakan Pro Rakyat, serta melakukan counter terhadap black campaign dari pihak manapun,” imbuh Ketua Litbang, Sigismond Notodipuro yang juga ditunjuk sebagai Koordinator Pusat PIN SBY – Boediono.

Semua aktivitas, lanjut Sigismon, itu dilakukan melalui publikasi media massa, spanduk, leaflet, kaos, sticker dan lainnya. Namun dalam perjalanannya tidak tertutup kemungkinan PIN SBY - Boediono berfungsi sebagai ujung tombak penggalangan massa yang berempati terhadap perjuangan Forsas untuk memenangkan pasangan SBY - Boediono dalam pilpres Juli 2009 mendatang. “Dalam menjalankan PIN SBY - Boediono, saya instruksikan seluruh kader Forsas di 22 propinsi untuk tetap cerdas, santun, jujur dan amanah sesuai karakter Pak SBY yang kita usung sebagai capres 2009-2014,” ucap Survenov.

Forsas ormas independen dan didanai secara independen, dideklarasikan 22 Januari 2008 di Jakarta. Saat ini, Forsas sudah ada di 22 provinsi dengan jaringan di hampir seluruh kabupaten di provinsi tersebut. Forsas mensosialisasi kebijakan-kebijakan pro rakyat Pemerintahan SBY, membangun dan menjaga citra positif SBY, serta menangkal isu-isu pemberitaan negatif seputar Pemerintahan SBY maupun kehormatan pribadi SBY.*isk-cw04

Kamis, 18 Juni 2009

Regar Brotherhood news

DPRDSU: Tampung Dana Pembangunan SMA Unggulan di Silaban Rp5 M di APBD Sumut * Itu Janji Gubsu kepada Saudara-saudaranya di Silaban

Medan (SIB)
Komisi A DPRD Sumut meminta Gubsu H Syamsul Arifin Silaban SE menampung dana lanjutan pembangunan sarana dan prasarana SMA Unggulan di Desa Silaban Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbahas (Humbang Hasundutan) sebesar Rp5 miliar di P-APBD Sumut TA 2009 atau APBD Sumut TA 2010.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi A DPRD Sumut yang juga anggota dewan dari Dapem VIII Tapanuli (Taput, Tobasa, Humbahas, Samosir, Sibolga dan Tapteng) Ir Marasal Hutasoit kepada wartawan, Rabu (10/6) di DPRD Sumut seusai melakukan Reses ke kawasan Tapanuli.
“Kita menerima usulan dari Pemkab Humbahas yang terdiri dari Sekda MS Silalahi, Aspem O Silaban, Kepala Bappeda JW Purba, Kadisdik P Sihombing, Kadispenda BSP Sitinjak dan sejumlah pejabat lainnya, agar dana lanjutan pembangunan SMU Unggulan di Silaban ditampung di APBD Sumut,” ujarnya.
Menurut Sekda MS Silalahi, kata Marasal, pembangunan SMA unggulan yang lama didambakan masyarakat Humbahas di Silaban itu sebenarnya sudah dimulai dan sekarang sudah dalam tahap pematangan lahan.

Namun anggaran yang dialokasikan sekarang, katanya, diperkirakan belum cukup merampungkan pembangunan sarana dan prasarananya. Padahal sejak awal, SMA unggulan tersebut sudah harus menerima siswa baru mulai tahun ajaran mendatang.

Berkaitan dengan itu, kata Marasal, Pemkab menyampaikan kepada tim Reses Dapem VIII DPRD Sumut untuk ikut mendorong dan memperjuangkan kekurangan dana tersebut dapat dialokasikan pada P-APBD 2009 Sumut atau pada APBD TA 2010.
“Memang sudah sepantasnya Gubsu memberikan perhatian serius terhadap pembangunan SMU Unggulan tersebut, apalagi hal itu merupakan janji Gubsu kepada saudara-saudaranya di Desa Silaban beberapa waktu lalu, ketika dinobatkan menjadi marga Silaban,” katanya. (M10/q)


Regar Brotherhood news

DPRDSU: Tampung Dana Pembangunan SMAUnggulan di Silaban Rp5 M di APBD Sumut * Itu Janji Gubsu kepada Saudara-saudaranya di Silaban
Posted on June 16, 2009 by Regar Brotherhooddnews

http://Regar Brotherhood.blogspot.com

Medan (SIB)
Komisi A DPRD Sumut meminta Gubsu H Syamsul Arifin Silaban SE menampung dana lanjutan pembangunan sarana dan prasarana SMA Unggulan di Desa Silaban Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbahas (Humbang Hasundutan) sebesar Rp5 miliar di P-APBD Sumut TA 2009 atau APBD Sumut TA 2010.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi A DPRD Sumut yang juga anggota dewan dari Dapem VIII Tapanuli (Taput, Tobasa, Humbahas, Samosir, Sibolga dan Tapteng) Ir Marasal Hutasoit kepada wartawan, Rabu (10/6) di DPRD Sumut seusai melakukan Reses ke kawasan Tapanuli.
“Kita menerima usulan dari Pemkab Humbahas yang terdiri dari Sekda MS Silalahi, Aspem O Silaban, Kepala Bappeda JW Purba, Kadisdik P Sihombing, Kadispenda BSP Sitinjak dan sejumlah pejabat lainnya, agar dana lanjutan pembangunan SMU Unggulan di Silaban ditampung di APBD Sumut,” ujarnya.
Menurut Sekda MS Silalahi, kata Marasal, pembangunan SMA unggulan yang lama didambakan masyarakat Humbahas di Silaban itu sebenarnya sudah dimulai dan sekarang sudah dalam tahap pematangan lahan.
Namun anggaran yang dialokasikan sekarang, katanya, diperkirakan belum cukup merampungkan pembangunan sarana dan prasarananya. Padahal sejak awal, SMA unggulan tersebut sudah harus menerima siswa baru mulai tahun ajaran mendatang.
Berkaitan dengan itu, kata Marasal, Pemkab menyampaikan kepada tim Reses Dapem VIII DPRD Sumut untuk ikut mendorong dan memperjuangkan kekurangan dana tersebut dapat dialokasikan pada P-APBD 2009 Sumut atau pada APBD TA 2010.
“Memang sudah sepantasnya Gubsu memberikan perhatian serius terhadap pembangunan SMU Unggulan tersebut, apalagi hal itu merupakan janji Gubsu kepada saudara-saudaranya di Desa Silaban beberapa waktu lalu, ketika dinobatkan menjadi marga Silaban,” katanya. (M10/q)

Regar Brotherhood news

href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CRoma02%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml">

DPRDSU: Tampung Dana Pembangunan SMAUnggulan di Silaban Rp5 M di APBD Sumut * Itu Janji Gubsu kepada Saudara-saudaranya di Silaban
Posted on June 16, 2009 by Regar Brotherhooddnews

http://Regar Brotherhood.blogspot.com

Medan (SIB)
Komisi A DPRD Sumut meminta Gubsu H Syamsul Arifin Silaban SE menampung dana lanjutan pembangunan sarana dan prasarana SMA Unggulan di Desa Silaban Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbahas (Humbang Hasundutan) sebesar Rp5 miliar di P-APBD Sumut TA 2009 atau APBD Sumut TA 2010.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi A DPRD Sumut yang juga anggota dewan dari Dapem VIII Tapanuli (Taput, Tobasa, Humbahas, Samosir, Sibolga dan Tapteng) Ir Marasal Hutasoit kepada wartawan, Rabu (10/6) di DPRD Sumut seusai melakukan Reses ke kawasan Tapanuli.
“Kita menerima usulan dari Pemkab Humbahas yang terdiri dari Sekda MS Silalahi, Aspem O Silaban, Kepala Bappeda JW Purba, Kadisdik P Sihombing, Kadispenda BSP Sitinjak dan sejumlah pejabat lainnya, agar dana lanjutan pembangunan SMU Unggulan di Silaban ditampung di APBD Sumut,” ujarnya.
Menurut Sekda MS Silalahi, kata Marasal, pembangunan SMA unggulan yang lama didambakan masyarakat Humbahas di Silaban itu sebenarnya sudah dimulai dan sekarang sudah dalam tahap pematangan lahan.
Namun anggaran yang dialokasikan sekarang, katanya, diperkirakan belum cukup merampungkan pembangunan sarana dan prasarananya. Padahal sejak awal, SMA unggulan tersebut sudah harus menerima siswa baru mulai tahun ajaran mendatang.
Berkaitan dengan itu, kata Marasal, Pemkab menyampaikan kepada tim Reses Dapem VIII DPRD Sumut untuk ikut mendorong dan memperjuangkan kekurangan dana tersebut dapat dialokasikan pada P-APBD 2009 Sumut atau pada APBD TA 2010.
“Memang sudah sepantasnya Gubsu memberikan perhatian serius terhadap pembangunan SMU Unggulan tersebut, apalagi hal itu merupakan janji Gubsu kepada saudara-saudaranya di Desa Silaban beberapa waktu lalu, ketika dinobatkan menjadi marga Silaban,” katanya. (M10/q)

Regar Brotherhood news